Indonesia kini semakin inovatif dalam pemanfaatan lahan perkebunan kelapa sawit dengan mengintegrasikan peternakan sapi di tengah perkebunan. Kerja sama antara PT Superindo Utama Jaya (SUJ) dan program Indonesia Australia Commercial Cattle Breeding (IACCB) menunjukkan bahwa lahan kelapa sawit dapat menjadi tempat penggembalaan bagi ratusan sapi Brahman Cross. Inisiatif ini membantu menekan biaya operasional hingga 50% dengan memanfaatkan dedaunan dan produk sampingan kelapa sawit sebagai pakan sapi.
Pendekatan ini membawa banyak manfaat. Dengan adanya sapi, biaya yang biasanya dikeluarkan untuk mengendalikan pertumbuhan rumput liar dapat dikurangi, karena sapi berperan dalam menekan pertumbuhan tersebut. Hal ini mengurangi kebutuhan herbisida dan pemotong rumput. Selain itu, kotoran sapi berfungsi sebagai pupuk alami, yang berdampak positif pada produktivitas kelapa sawit.
Di sisi lain, ada beberapa kekhawatiran mengenai potensi dampak terhadap kesehatan pohon kelapa sawit, seperti pemadatan tanah dan risiko penyebaran jamur. Namun, melalui penelitian yang berkelanjutan, IACCB bersama lembaga riset lokal terus memantau dan menilai dampak ini untuk memastikan keseimbangan antara produktivitas peternakan dan keberlanjutan perkebunan.
Pendekatan integratif ini mencerminkan bagaimana inovasi sederhana bisa menciptakan efisiensi, sekaligus menjawab tantangan dalam pengelolaan lahan di sektor perkebunan dan peternakan.
Artikel ini telah tayang di tabloidsinartani.com dengan judul "Cattle in Oil Palm Plantation, Why Not?
", Bisnis Indonesia, 21 November 2018 , Klik untuk baca